Penjelajah

Minggu, 26 September 2010

Nikmat Tuhanmu Yang Mana Lagi Yang Dikau Dustakan?

Nikmat Tuhanmu Yang Mana Lagi Yang Dikau Dustakan
Oleh: Mas Gun

Duhai handai taulan
ketauhilah bahwa Allah Maha Pemurah
Dia telah mengajarkan mu Al-Qur'an
Dia telah menciptakan mu
Dia telah mengajarkan mu pandai berbicara
Dia edarkan matahari dan bulan menurut perhitungan
Lihatlah tumbuh-tumbuhan itu tunduk pada-Nya
Perhatikan pohon-pohonan itu meliukkan ujungnya kepada Allah
Simaklah betapa langit ditinggikan-Nya
Diletakkan-Nya neraca keadilan
Agar kamu jangan melanggar neraca itu

Duhai handai taulan
Tegakkanlah neraca keadilan
Janganlah dikau curang dalam pertimbangan
Karena Allah telah menghamparkan bumi ini untukmu sekalian
Di sekitarmu telah difasilitasi dengan buah-buahan
Lihatlah pohon korma itu memiliki kelopak
Di dalam kulitnya terdapat biji
Yang sebelumnya diproses dari bunga nan harum
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Allah telah menciptakanmu dari tanah liat seperti tembikar?
Dia juga ciptakan jin dari nyala api
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Allah telah menentukan dua tempat terbitnya matahari
dan dua tempat terbenamnya
diwaktu musim panas dan musim dingin
Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?

Allah biarkan laut asin dan tawar bertemu
Antara kedua laut itu ada batas yang tidak dilampaui masing-masing
Lalu kenapa dikau tega melampaui batas?
Bukankah ada batas antara haq dengan bathil?
Antara lelaki dan perempuan?
Antara siang dengan malam?
Antara langit dengan bumi?
Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu dustakan?

Kepunyaan-Nyalah bahtera-bahtera yang berlayar di lautan laksana gunung
Kenapa engkau bermaksiat di dalamnya?
Tidakkah dikau takut
bahtera itu Allah tenggelamkan untukmu?
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Semua orang yang ada di bumi akan musnah
Dikaupun juga
Namun Zat Tuhanmu yang Maha Besar lagi Mulia akan tetap kekal abadi
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?

Allah akan mengatur rapi perhitungan amalmu
Tiada satupun yang dapat dikau sembunyikan
Karena semuanya pasti akan Allah ketahui
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang dikau dustakan?

Duhai sekalian jin dan manusia
Jika dikau mampu menembus penjuru langit dan bumi
Maka tembuslah
Ketahuilah
Dikau takkan mampu menembusnya tanpa kekuatan
Kekuatan itu dari Allah
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang dikau dustakan?

Duhai handai taulan
Suatu saat nanti dunia ini akan kiamat
Dikala itu ruang angkasa pecah belah
menjadi merah bagaikan minyak panas
Dikala itu ruang dan waktu tiada berfungsi
Dikaupun berhambusan
berkeping-keping
tidak karuan
bagai anai-anai bertubrukan
bagai kambing-kambing bertandukan
Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang dikau dustakan?


NB: Ma'af, sajak ini belum selesai, nanti kita lanjut in ya? Ni merupakan penjabaran dari Qur'an Surat Arrahman. Semoga bermanfaat. Huwehehehee.

Perbedaan Hadits Dengan Al-Qur'an

Al-Qur'an Hadits Online: "Tiada maksud hati mencari-cari perbedaan, namun agar semua orang tidak menyamakan hadits dengan Al-Qur'an perlulah disampaikan perbedaan antara hadits dengan Al-Qur'an, karena keduanya memang sungguh berbeda." (Mas Gun).

Adapun perbedaan hadits dengan Al-Qur'an adalah:

1. Al-Qur'an merupakan mukjizat Rasulullah Muhammad saw, sedangkan hadits bukanlah merupakan mukjizat.

2. Al-Qur'an terpelihara dari berbagai kekurangan dan pendistorsian tangan-tangan jahil dan kuffar (Qs.15:9), sedangkan hadits tidaklah terpelihara sebagaimana layaknya Al-Qur'an.

3. Al-Qur'an seluruhnya diriwayatkan secara mutawatir, sehingga memakainya tidak dibutuhkan khawatir, sedangkan hadits tidak semuanya diriwayatkan secara mutawatir, sehingga ada hadits yang da'if.

4. Kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an bersifat qath'i al-wurud (mutlak kebenarannya) dan kafir meragukannya, sedangkan hadits bersifat zhanni al-wurud (relatif kebenarannya) kecuali yang diriwayatkan secara mutawatir.

5. Al-Qur'an redaksi dan maknanya dari Allah. Hadits qudsi maknanya dari Allah dan redaksinya dari Nabi sendiri sesuai dengan maknanya. Sedangkan hadits nabawi merupakan ijtihad Nabi sesuai dengan wahyu Allah.

6. Proses penyampaian Al-Qur'an lewat wahyu Allah dengan perantara Malaikat Jibril, yang langsung bertemu dengan Rasul, sedangkan hadits qudsi lewat ilham yang Allah sampaikan dengan bisikan, mimpi dan isyarat alam, dan hadits nabawi merupakan penjabaran Nabi terhadap wahyu yang diterimanya berdasarkan hidayah yang Allah anugerahkan.

7. Kewahyuan Al-Qur'an merupakan wahyu masluw (wahyu yang dibacakan oleh jibril kepada Muhammad saw), sedangkan hadits merupakan wahyu ghoirul masluw (wahyu yang tidak dibacakan) tetapi terlintas dalam hati secara jelas dan haqqul yaqin, kemudian disampaikan oleh Nabi Muhammad saw dengan redaksinya sendiri.

8. Membaca Al-Qur'an dinilai sebagai ibadah, setiap satu huruf pahalanya sebanding dengan 10 kebajikan, sedangkan membaca hadits tidak dinilai ibadah kecuali disertai dengan niat yang baru.

9. Diantara surat Al-Qur'an wajib dibaca dalam sholat, seperti Surat Al-Fatihah yang dibaca setiap raka'at. Sedangkan hadits tidaklah dibaca dalam sholat, namun hadits merupakan petunjuk Rasul yang mengajarkan tata cara mendirikan sholat sesuai dengan contoh yang telah Rasul kerjakan.

10. Mushab Al-Qur'an diharamkan disentuh oleh orang-orang yang sedang berhadats dan bernajis, sedangkan hadits tidaklah sedemikian.

11. Imam Ahmad berkata haram Mushab Al-Qur'an diperjual belikan dan Imam Syafi'i berkata Mushab Al-Qur'an makruh diperjual belikan, sedangkan hadits tidaklah ada ketetapan hukum dari para ulama tentang keharaman diperjual belikan.

Sumber:
Al-Ustadz Drs. P.M. Gunawan Nst. (Dosen 'Ulumul Hadits di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Sibolga).

JAMA'AH

TENTANG ANE

Foto saya
Sibolga, Sumatera Utara, Indonesia
Insya Allah ahli di bidang pengobatan segala jenis penyakit medis/non medis dengan tarif Rp....... Seikhlasnya. Dengan keikhlasan, kita mampu lebih maksimal menolong sesama sedaya mampu yang Allah anugerahkan kepada kita, sudah banyak yang sembuh dan sekarang giliran anda. Hub saya di Hp: 085276600050.